PENERAPAN SISTEM
INFORMASI DAN MULTIMEDIA
PT. GARUDA FOOD
(Tugas Responsi Teknologi Informasi dan
Multimedia )
Oleh
Kelompok 9
Erni Rohasti 1214131034
Fitri Solekhah 1214131040
Ganefo Valwigo
A. 1214131041
JURUSAN
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2013
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
PT. Garuda Food merupakan salah satu perusahaan agribisnis di Indonesia
yang mengolah produk pertanian di bagian hilir. Produk yang dihasilkan
merupakan snack yang bahan bakunya
berasal dari pertanian yang dilakukan di hulu, seperti kacang tanah yang diolah
menjadi produk seperti Kacang Garuda, coklat kakao yang diolah menjadi produk
Gery Chocolatos, strawberri yang diolah menjadi produk Berrygood, serta kentang
dan singkong yang diolah menjadi produk keripik Leo.
Dalam melakukan produksiya, PT. Garuda Food menerapkan Enterprise Resource Planning yang berfungsi untuk mengintegrasikan
dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi,
produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. Enterprise Resource Planning (ERP) sistem adalah sistem informasi
yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek
operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. Oleh karena itu
kami tertarik untuk mengambil tema Enterprise
Resource Planning (ERP) sistem dalam laporan tentang penerapan sistem
informasi dan multimedia.
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk:
1.
Mengetahui penerapan sistem informasi dan multimedia yang
digunakan oleh PT. Garuda Food
2.
Mengetahui keunggulan sistem informasi dan multimedia
yang digunakan oleh PT. Garuda Food
II. ISI
DAN PEMBAHASAN
A. ISI
Garuda Food
adalah perusahaan makanan
dan minuman
di bawah kelompok usaha Tudung (Tudung Group). Garuda Food Group berawal dari
PT Tudung, didirikan di Pati, Jawa Tengah, pada 1958 dan bergerak di bisnis
tepung tapioka. Pada 1979 PT Tudung berganti nama menjadi PT Tudung Putrajaya
(TPJ). Pada awal 1987 TPJ mulai menjual hasil produksi kacangnya dengan merek
Kacang Garing Garuda, yang belakangan dikenal dengan sebutan ringkas Kacang
Garuda. Ketika perekonomian nasional tengah dihantam krisis ekonomi, Desember
1997 Garuda Food mendirikan PT Garuda Food Jaya yang memproduksi biskuit
bermerek Gery.
Pada 1998 Garuda Food mengakui sisi PT Triteguh
Manunggal Sejati (TRMS), produsen jelly dan meluncurkan produk jelly bermerek
Okky dan Keffy. Pada akhir 2002 TRMS meluncurkan produk minuman jelly bermerek
Okky Jelly Drink sekaligus babak baru GarudaFood masuk ke bisnis minuman
(beverages). Keseriusan Garuda Food menekuni bisnis minuman juga semakin
kentara dengan diluncurkannya Mountea, minuman teh rasa buah. Pada tahun 2000
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sepakat menggabungkan TPJ, Garuda Putra Putri
Jaya, dan Garuda Food Jaya dalam satu nama PT GARUDA FOOD PUTRA PUTRI JAYA
(GPPJ).
Garuda Food juga memproduksi snack bermerek Leo,
untuk kategori produk kripik kentang, kripik pisang, kripik singkong, dan
krupuk mulai akhir 2005. Pada 2007, Leo meraih IBBA kategori snack kentang.
Selain itu juga merambah bisnis snack jagung dengan merek O’Corn.
Di tingkat nasional, Garuda Food juga dipersepsi
positif sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman idaman. Survey yang
dilakukan Frontier dan majalah BusinessWeek Indonesia di Jakarta dan Surabaya
pada 2006 dan 2007 menyebutkan Garuda Food berada di urutan ketiga Indonesian Most Admired Company (IMAC).
Garuda Food juga aktif menjalankan program corporate
social responsibility (CSR) di bawah bendera Garuda Food Sehati.
Semua jenis bisnis kini mengimplementasikan sistem enterprise resource planning (ERP). ERP
bertindak sebagai tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang
mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses internal dan sistem
informasi dalam fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan
sumberdaya manusia perusahaan. Perusahaan besar di seluruh dunia mulai memasang
sistem ERP pada tahun 1990 sebagai kerangka kerja konseptual dan katalis untuk
merekayasa ulang proses bisnis mereka. ERP juga berfungsi sebagai mesin
software penting yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan dan menyelesaikan
proses lintas fungsi yang dihasilkannya (O’Brien, 2009).
ERP
kini dianggap sebagai bahan penting yang dibutuhkan perusahaan untuk bisa
mendapatkan efisiensi, kelincahan, dan responsivitas yang dibutuhkan dalam
mencapai keberhasilan di lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.
ERP
memberikan perusahaan tampilan realtime terintegrasi atas proses bisnis
intinya, seperti produksi, pemrosesan pesanan, dan manajemen persediaan yang
disatukan oleh software aplikasi ERP dan database umum yang dipelihara oleh
DBMS. Sistem ERP menelusuri sumberdaya bisnis (seperti kas, bahan baku, dan
kapasitas produksi), serta status dari berbagai komitmen yang dibuat perusahaan
(seperti: pesanan pelanggan, pesanan pembelian, dan penggajiana karyawan)
(O’Brien, 2009).
ERP
dapat memberikan manfaat bisnis yang
signifikan bagi perusahaan. Banyak perusahaan lainnya menemukan nilai bisnis
utama dari penggunaan ERP, seperti:
1. Kualaitas
dan Efisiensi
2. Penurunan
Biaya
3. Pendukung
Keputusan
4. Kelincahan
Perusahaan
(O’Brien, 2009)
B.
PEMBAHASAN
PT.Garuda
Food Indonesia merupakan perusahaan berskala nasional, saat ini memperkejakan
19.000 karyawan. Untuk memudahkan pemrosesan data dari menelusuri status
penjualan, persediaan, pengiriman, dan pembuatan faktur, serta perkiraan bahan
baku dan kebutuhan sumber daya manusia, PT. Garuda Food Indonesia mengimplemantasikan
ERP untuk proses dalam kegiatan perusahaan. PT. Garuda Food membuat atau
memakai system ERP bertujuan untuk mengintegrasikan dan mengoptomasikan proses
bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di
perusahaan bersangkutan.
ERP
berkembang dari manufacturing resource planning (MRP II) dimana MRP II sendiri
adalah hasil evolusi dari material requirement planning (MRP) yang berkembang
sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur,
logistic, distribusi, persediaan, pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini akan
membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi,
manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumberdayamanusia.
ERP sering
disebut sebagai Back Office System
yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan
dalam sistem ini. Berbeda dengan Front
Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk
e-commerce, e-government, dan Costumer
Relationship Management.
PT. Garuda
Food merupakan perusahaan besar yang telah menjadi produsen makanan dan minuman
di indonesia. PT. Garuda Food membuka cabang-cabang di daerah-daerah seluruh
Indonesia untuk memudahkan pengiriman atau melakukan pemasaran di daerah
tertentu. Oleh sebab itu PT. Garuda Food melakukan hubungan ERP yang di setiap
cabangnya telah di pasangi sistem ERP. Sistem ERP merupakan sistem yang
mengintegrasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek produksi, maupun
distribusi pada anak perusahaan dengan PT. Garuda Food yang berpusat di
Jakarta.
Pada
prinsipnya, dengan sistem ERP PT. Garuda Food dapat dijalankan secara optimal
dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien seperti biaya
inventory (slow moving part, dll.) dan biaya kerugian akibat ‘machine fault’. Dinegara-negara maju
yang sudah didukung oleh infrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat
menerapkan konsep JIT (Just-In-Time). Di PT. Garuda Food, segala sumberdaya
untuk produksi benar-benar disediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving). Termasuk juga penyedian
suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan (service) untuk mencegah terjadinya machine fault, dan inventory.
PT. Garuda
Food memerlukan efisiensi dan komputerisasi dari segi penjualan, maka ada
tambahan bagi konsep ERP yang bernama Sales
Force Automation (SFA). Sistem ini merupakan suatu bagian penting dari
suatu rantai pengadaan (Supply Chain)
ERP. Pada dasarnya, Sales yang dilengkapi dengan SFA dapat bekerja lebih
efisien karena semua informasi mengenai suatu pelanggan atau produk yang
dipasarkan ada di databasenya. PT. Garuda Food bersifat assemble-to-order atau make-to-order,
sistem ERP dapat juga dilengkapi dengan Sales
Configuration System (SCS). Dengan SCS, Sales dapat memberikan penawaran
serta proposal yang dilengkapi dengan gambar, spesifikasi, harga berdasarkan
keinginan/pesanan pelanggan.
ERP
dapat memberikan manfaat bisnis yang
signifikan bagi PT GarudaFood.
Beberapa
nilai bisnis utama dari penggunaan ERP, seperti:
1. Kualaitas
dan Efisiensi
ERP menciptakan kerangka kerja untuk
mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang
menghasilkan peningkatan signifikan dalam kualitas serta efisiensi layanan
pelanggan, produksi, dan distrbusi
2. Penurunan
Biaya
Melaporkan penurunan signifikan dalam biaya
pemrosesan transaksi dan hardware, software, serta karyawan pendukung TI.
3. Pendukung
Keputusan
ERP menyediakan informasi mengenai kinerja bisnis
lintas fungsi yang sangat penting secara cepat untuk para manajer agar dapat
secara signifikan meningkatkan kemampuan mereka dalama mengambil keputusan
sacara tepat waktu di lintas bisnis keseluruhan perusahaan.
4. Kelincahan
Perusahaan
Mengimplementasikan sistem ERP meruntuhkan banyak
dinding departemen dan fungsi berbagai proses bisnis, sistem informasi, dan
sumberdaya informasi. Hal ini menghasilkan struktur organisasi, tanggung jawab
manajerial, dan peran kerja yang lebih fleksibel, dana menghasilkan organisasi
serta tenaga kerja yang lebih lincah dan adaptif yang dapat dengan lebih mudah
memanfaatkan peluang baru bisnis
III.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang
dapat diambil dari pembahasan di atas yaitu:
1.
ERP merupakan sistem yang mempunyai kaitan erat dengan
Sistem Informasi Manajemen, di mana ERP sangat berguna untuk kegiatan-kegiatan
yang rumit, terutama kegiatan-kegiatan dalam perusahaan.
2.
ERP mempunyai arti dan fungsi yang sangat berguna,
sistem ini dapat mengelola kegiatan-kegiatan perusahaan dengan baik, terutama
dalam kegiatan produksi, pemasaran dan distribusi secara efisien dan produktif.
3.
Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)
mengintegrasikan banyak informasi yang saling berhubungan, terutama informasi
yang berasal dari lantai pabrik (shop
floor) dengan informasi akuntansi dan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
O’Brien JA, Marakas G. 2009. Management Information System. Ninth edition. Boston: Mc
Graw Hill, Inc..
Posted by 06.02 and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar